Pekanbaru — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF
Hariyanto, mengimbau seluruh pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Riau untuk
meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring
meningkatnya curah hujan dan cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah Riau.
Imbauan tersebut disampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Arahan Presiden Republik Indonesia terkait Mitigasi Bencana Hidrometeorologi serta High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau bersama pemerintah kabupaten/kota. Kegiatan berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, pada Senin (8/12/2025), sekaligus membahas kesiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2026.
Dalam arahannya, SF Hariyanto menegaskan
bahwa Presiden Republik Indonesia meminta pemerintah daerah meningkatkan
kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama banjir dan cuaca ekstrem.
“Presiden Republik Indonesia menekankan perlunya peningkatan kewaspadaan daerah
terhadap bencana alam, khususnya banjir dan cuaca ekstrem, dengan respons
cepat, aksi konkret lintas sektor, serta koordinasi yang kuat,” ujarnya.
Berdasarkan data terbaru, Riau saat ini
memasuki periode cuaca ekstrem dan puncak musim hujan. Tercatat 39 kecamatan dan 170 desa berada dalam status rawan banjir,
serta 23 kecamatan dan 36 desa berstatus rawan longsor.
Kondisi tersebut membuat pemerintah daerah diminta memaksimalkan kesiapsiagaan
di wilayah masing-masing.
Sebagai langkah antisipasi, SF Hariyanto
menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk
memastikan seluruh alat berat berada dalam kondisi baik dan siap digunakan
setiap saat untuk mendukung penanganan darurat.
Ia juga meminta kepala daerah bersama
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengaktifkan posko bencana
di kabupaten/kota selama 24 jam. Selain itu, pemerintah daerah diminta segera
melaksanakan apel kesiapsiagaan, melakukan normalisasi sungai, memperbaiki
tanggul, serta menangani titik-titik rawan drainase yang selama ini menjadi
sumber genangan.
Dengan langkah sigap dan koordinasi
terpadu, diharapkan seluruh daerah di Riau dapat lebih siap menghadapi potensi
bencana sekaligus menjaga stabilitas wilayah menjelang perayaan Natal dan Tahun
Baru.