Bismillah. Ingatlah wahai saudaraku seislam, bahwa harta benda sebanyak apapun yang kita miliki, jika diperoleh dengan cara yang haram atau tercampuri dengan harta hasil riba, maka akan menjadi bencana bagi kita di dunia dan akhirat.
Di antara bahaya dan bencana yang ditimbulkan oleh riba bagi pelakunya adalah sebagai berikut:
1. Hilangnya keberkahan pada harta.
Allah ta’ala berfirman:
يَمْØَق٠اللَّه٠الرÙّبَا ÙˆÙŽÙŠÙرْبÙÙŠ الصَّدَقَاتÙ
“Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah.” (QS. Al-Baqarah: 276)
2. Orang yang berinteraksi dengan riba akan dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat kelak dalam keadaan seperti orang gila.
Allah ta’ala berfirman:
الَّذÙينَ يَأْكÙÙ„Ùونَ الرÙّبَا لا ÙŠÙŽÙ‚ÙومÙونَ Ø¥Ùلا كَمَا ÙŠÙŽÙ‚Ùوم٠الَّذÙÙŠ يَتَخَبَّطÙه٠الشَّيْطَان٠مÙÙ†ÙŽ الْمَسÙÙ‘ Ø°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽ بÙأَنَّهÙمْ قَالÙوا Ø¥Ùنَّمَا الْبَيْع٠مÙثْل٠الرÙّبَا ÙˆÙŽØ£ÙŽØÙŽÙ„ÙŽÙ‘ اللَّه٠الْبَيْعَ ÙˆÙŽØَرَّمَ الرÙّبَا Ùَمَنْ جَاءَه٠مَوْعÙظَةٌ Ù…Ùنْ رَبÙّه٠Ùَانْتَهَى Ùَلَه٠مَا سَلَÙÙŽ وَأَمْرÙه٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ اللَّه٠وَمَنْ عَادَ ÙÙŽØ£ÙولَئÙÙƒÙŽ أَصْØَاب٠النَّار٠هÙمْ ÙÙيهَا خَالÙدÙونَ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 275)
3. Orang yang berinteraksi dengan riba akan disiksa oleh Allah dengan berenang di sungai darah dan mulutnya dilempari dengan bebatuan sehingga ia tidak mampu untuk keluar dari sungai tersebut.
Diriwayatkan dari Samuroh bin Jundub radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda menceritakan tentang siksaan Allah kepada para pemakan riba, bahwa “Ia akan berenang di sungai darah, sedangkan di tepi sungai ada seseorang (malaikat) yang di hadapannya terdapat bebatuan, setiap kali orang yang berenang dalam sungai darah hendak keluar darinya, lelaki yang berada di pinggir sungai tersebut segera melemparkan bebatuan ke dalam mulut orang tersebut, sehingga ia terdorong kembali ke tengah sungai, dan demikian itu seterusnya.”. (HR. Bukhari II/734 nomor 1979).
4. Allah tidak akan menerima sedekah, infaq dan zakat yang dikeluarkan dari harta riba.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Ø£ÙŽÙŠÙّهَا النَّاس٠إÙÙ†ÙŽÙ‘ اللَّهَ Ø·ÙŽÙŠÙّبٌ لاَ يَقْبَل٠إÙلاَّ Ø·ÙŽÙŠÙّبًا
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu maha baik dan tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim II/703 nomor 1015, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu).
5. Do’a pemakan riba tidak akan didengarkan dan dikabulkan oleh Allah.
Di dalam hadits yang shohih, Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menceritakan
Ø«ÙÙ…ÙŽÙ‘ ذَكَرَ الرَّجÙÙ„ÙŽ ÙŠÙØ·Ùيل٠السَّÙَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ ÙŠÙŽÙ…ÙدÙÙ‘ يَدَيْه٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ السَّمَاء٠يَا رَبÙÙ‘ يَا رَبÙÙ‘ وَمَطْعَمÙÙ‡Ù Øَرَامٌ وَمَشْرَبÙÙ‡Ù Øَرَامٌ وَمَلْبَسÙÙ‡Ù Øَرَامٌ وَغÙØ°ÙÙ‰ÙŽ بÙالْØَرَام٠Ùَأَنَّى ÙŠÙسْتَجَاب٠لÙØ°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽ ».
Bahwa ada seseorang yang melakukan safar (bepergian jauh), kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdo’a, “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku!” Akan tetapi makanan dan minumannya berasal dari yang haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan oleh barang yang haram. Maka bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan (oleh Allah)?”. (HR. Muslim II/703 no. 1015).
6. Memakan harta riba menyebabkan hati menjadi keras dan berkarat.
Allah ta’ala berfirman:
كَلا بَلْ رَانَ عَلَى Ù‚ÙÙ„ÙوبÙÙ‡Ùمْ مَا كَانÙوا يَكْسÙبÙونَ
“Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifin: 14)
Diriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَلاَ ÙˆÙŽØ¥ÙÙ†ÙŽÙ‘ ÙÙÙ‰ الْجَسَد٠مÙضْغَةً Ø¥Ùذَا صَلَØَتْ صَلَØÙŽ الْجَسَد٠كÙÙ„Ùّه٠، ÙˆÙŽØ¥Ùذَا Ùَسَدَتْ Ùَسَدَ الْجَسَد٠كÙÙ„Ùّه٠. أَلاَ ÙˆÙŽÙ‡ÙÙ‰ÙŽ الْقَلْبÙ
“Ketahuilah di dalam jasad terdapat sepotong daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh badan. Namun jika ia rusak, maka rusaklah seluruh badan. Ketahuilah sepotong daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari 1/28 no. 52, dan Muslim III/1219no.1599)
7. Badan yang tumbuh dari harta yang haram (hasil riba, korupsi, dan selainnya) akan berhak disentuh api neraka.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ka’ab bi ‘Ujroh radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
يَا كَعْب٠بْنَ عÙجْرَةَ Ø¥Ùنَّه٠لاَ يَرْبÙÙˆ Ù„ÙŽØْمٌ نَبَتَ Ù…Ùنْ سÙØْت٠إÙلاَّ كَانَت٠النَّار٠أَوْلَى بÙÙ‡Ù
“Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram, akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. At-Tirmidzi II/512 no.614. dan dinyatakan Shohih Lighoirihi oleh syaikh Al-Albani di dalam Shohih At-Targhib wa At-Tarhib II/150 no.1729).
8. Orang yang berinteraksi dengan Riba dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
عَنْ جَابÙر٠قَالَ : لَعَنَ رَسÙول٠اللَّه٠-صلى الله عليه وسلم- آكÙÙ„ÙŽ الرÙّبَا ÙˆÙŽÙ…ÙوكÙلَه٠وَكَاتÙبَه٠وَشَاهÙدَيْه٠وَقَالَ Ù‡Ùمْ سَوَاءٌ
Dari Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, dua saksinya dan penulisnya.” Dan Beliau bersabda, “Mereka semua sama (kedudukannya dalam hal dosa). (Diriwayatkan oleh Muslim III/1219 no. 1598).
9. Memakan Riba Lebih Buruk Dosanya daripada Perbuatan Zina.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
دÙرْهَم٠رÙبًا يَأْكÙÙ„Ùه٠الرَّجÙÙ„Ù ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ يَعْلَم٠أَشَدÙÙ‘ Ù…Ùنْ سÙتَّة٠وَثَلاَثÙيْنَ زَنْيَةً
“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui bahwa yang didalamnya adalah hasil riba, dosanya itu lebih besar daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits ini shahih).
10. Paling Ringannya Dosa Memakan Riba itu Seperti Dosa Seseorang yang Menzinai Ibu Kandungnya Sendiri.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
الرÙبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعÙوْنَ بَابًا أيْسَرÙهَا Ù…Ùثْل٠أَنْ يَنْكÙØÙŽ الرÙّجÙل٠أÙمَّه٠وَإÙنْ أَرْبَى الرÙّبَا عÙرْض٠الرَّجÙل٠الْمÙسْلÙÙ…Ù
“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa Hadits ini shahih dilihat dari jalur lainnya).
Demikianlah beberapa bahaya dan bencana besar serta pengaruh buruk yang akan dirasakan oleh setiap orang yang berinteraksi dengan riba.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita semua dari berbagai macam bentuk riba dan bahayanya. Dan semoga Allah menganugerahkan kepada kita rezeki yang halal, banyak lagi penuh berkah. Amiin.